Ini melarakan, sungguh
Bahkan di hadapan seringaimu
Kini ku telah menyerah wahai jalang
Melihat langkahmu yang lagi
semakin jauh ke sisi sana
Mengikuti lambai lengan kekar
Di sana, di ujung arah kirimu
Pun kulihat di ekor matamu
Sedikitpun tak lagi ada lirik terbias
Ke sini, ke jalan setapak sederhana
Yang kubangun dengan segenap asa
Tuk sekedar membawamu ke sana
Ke arah lentera yang menyala di ujung remang
Benamkan..
Benamkan wajahmu dalam-dalam
Peluk mesra bodohmu
Setubuhi dungumu wahai jalang
Hingga lenguh puncaknya kau capai
Sebab ku tak lagi inginkanmu
Meski dalam sedikit sisa harapku
Bidara, 27 Maret 2013
*saat payah telah warnai rengkuhanku
Jumat, 16 Desember 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
~ Di Ujung Lelah ~
tiba di ujung lelah dalam semu senyum atas pemaklumanku pergilah kini ke luas samudra yang engkau pilih tanpa aku di buritan kapalm...
-
dingin senja menabur aroma kemarau menusuk setiap ruas raga di setangkup sisa rasa ini nganga rindu semakin merona menjingga tanpa ku...
-
usah engkau bertanya lagi kapan kita kan menepi untuk berlabuh di pelabuhan impian bukankah samudra itu adalah kita menjadi b...
-
Pak, aku kangen...! Jarik ombo yang dulu dipakai menggendongku sambil disambi kemana-mana itu masih ada pak? Pasti warnanya udah njeblug ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar