Selasa, 06 November 2018

~ Halimun seusai badai ~

pagimu tak lagi semerbak
aromanya telah bersulih makna
menjadi anyir darah
atas setangkup cinta yang terempas badai restu

nikmati saja anyirnya
hingga pohonmu kian merindang
lalu berbuah meraya raya
seperti inginmu

badai ini hanya sesaat
maka izinkanku menggamit lenganmu
tuk sekedar turut menahan empasnya

esok, bahkan saat embun pagi masih tersisa
badai itu telah sirna
sebab ia telah tereja
sebagai halimun
yang mesra menjilat wajah letihmu

DW
Tigaraksa, 06 11 18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

~ Di Ujung Lelah ~

tiba di ujung lelah dalam semu senyum atas pemaklumanku pergilah kini ke luas samudra yang engkau pilih tanpa aku di buritan kapalm...